ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NAPZA
I. Konsep
Dasar
Pengertian
Narkoba yang juga sering disebut NAPZA adalah singkatan
dari Narkotika dan obat-obatan terlarang yang sering disalahgunakan. Penyalahgunaan obat adalah:
Pemakaian di luar indikasi medik, tanpa petunjuk/resep dokter, pemakaian
sendiri secara relatif teratur sekurang-kurangnya selama satu bulan.
Etiologi.
Obat
atau zat yang sering disalah gunakan adalah obat alkohol, Benzodiazepin,
Mariyuana, Amfetamin, Kokain, Opium,
Heroin, Morpin dll.
Semua jenis obat tersebut dapat mengakibatkan gangguan
mental yang disebabkan oleh efek langsung dari dari zat tersebut terhadap
susunan saraf pusat.
Faktor predisposisi
Alasan pengguna
NAPZA ini berbeda-beda dengan latar belakang individu dan lingkungan.
Faktor individu
-
Rasa ingin tahu yang kuat dan
ingin mencoba
-
Bersikap tidak tegas terhadap
tawaran/ pengaruh teman sebaya.
-
Penilaian diri negatif ( Low
self esteem) seperti merasa kurang mampu dalam pelajaran, pergaulan, penampilan
diri dan status sosial ekonomi yang rendah.
-
Kurang rasa percaya diri (Low
self confidence)
-
Mengurangi rasa tidak
enak/sakit
-
Sikap memberontak terhadap
peraturan
-
Identifikasi diri yang kabur
akibat proses identifikasi denga orang tua/pasangan hidup yang berjalan kurang
baik
-
Depresi, dan cemas
-
Kepribadian dissosial (
perilaku menyimpang dari norma yang berlaku)
-
Kurang menghayati ajaran agama
Faktor lingkungan
-
Mudah memperoleh zat NAPZA
-
Komunikasi keluarga yang tidak
efektif
-
Hubungan antar orang tua yang
tidak harmonis
-
Orang tua atau anggota keluarga
lainnya pengguna NAPZA
-
Berteman dengan pengguna NAPZA
-
Penghargaan sosial dari
lingkungan yang kurang
Klasifikasi pemakai napza
1.
Pemakai coba-coba (experiment
use)
2.
Pemakai sosial (Social use)
Pemakai yang
bertujuan hanya untuk bersenang-senang.
3.
Pemakai situasional, pemakaian
pada saat mengalami keadaan tertentu (ketegangan, kesedihan atau kekecewaan)
4.
Penyalahgunaan (abuse),
pemakaian sebagai suatu pola penggunaanyang bersifat patologis/menyimpang
minimal satu bulan lamanya dan telah terjadi gangguan fungsi sosial atau
pekerjaan
5.
Ketergantungan (Dependence),
telah terjadi toleransi dan gejala putus zat bila pemakai zat dihentikan atau
dikurangi
.
Tanda-tanda umum pengguna NAPZA
1.
Perubahan fisik:
-
Badan kurus
-
Tanpak mengantuk
-
Mata merah dan cekung
-
Bekas suntikan atau gorena pada lengan dan kaki
2.
Perubahan perilaku
-
Emosi labil
-
Takut sinar/air
-
Menyendiri
-
Bohong/mencuri
-
Menjual barang
-
Pergi tanpa pamit
-
Halusinasi
-
Paranoid
Tanda-tanda klinis dari
penggunaan NAPZA
1.
Yang berefk depresan ( menghambat fungsi syaraf)
-
Berbicara kacau
-
Tidak dapat mengendalikan diri
-
Tingkah laku seperti mabuk tetapi tanpa berbau minuman
beralkohol
-
Akibat kelebihan pemakaian akan menyebabkan : nafas
tersengal-sengal, kulit lembab dan dingin, pupil mata mengecil, denyut nadi
cepat dan lemah , kesadaran menurun danbisa berkibat lebih parah sampai
meninggal dunia.
-
gejala putus obat seperti gelisah, sukar tidur, mengigau,
tertawa tidak wajar .
2.
Penyalahgunaan yang berefek stimultan (mengaktifkan fngsi
syaraf)
-
Lebih waspada, bergairah, eporia, pupil mata meebar, denyut
nadi meningkat, susah tidur nafsu makan hilang
-
Kelebihan pemakaian mengakibatkan gelisah, suhu badan naik,
suka berhayal, tertawa tidak wajar sampai bisa menimbulkan kematian
3.
Penyalah gunaan yang berefek halusinasi (menimbulkan rasa
berhalusinasi/berkhayal)
-
suka berhayal
-
Tidak punya gambaran ruang dan waktu
-
Bila overdosis menyebabkan kematian.
Komplikasi
dari penyalahgunaan zat:
Selain
gangguan otak, dapat menyebabkan gangguan hati, usus, seks, kelainan bayi (bila
hamil), dan resiko kena kanker.
Pencegahan
1.
Ketahuilah bahwa obat tersebut sangat berbahaya dan jangan
sekali-kali mencoba.
2.
Bina hubungan yang harmonis dengan orang tua sehingga
perilaku kita lebih terkontrol.
3.
Katakan tidak bila ada yang menawari.
4.
Konsultasilah kepada petugas kesehatan bila anad memiliki
masalah kesehatan termasuk gangguan pikiran.
Pengobatan
pasien yang mengalami ketergantungan obat tergantung dari tingkat keparahan
atau berat-ringan tingakat ketergantungan. Penyembuhannya memerlukan waktu yang
relatif lama dan membutuhkan biaya yang yang besar.
B. Tanggung jawab perawat
Tanggung jawap perawat meliputi :
- Memberikan pelayanan secara langsung kepada individu, keluarga dan masyarakat
- Mendukomentasikan asuhan keperawatan yang telah dilakukan
- Menentukan frekwensi dan lama perawatan
- Sebagai penasehat dan pelindung bagi klien.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. PENGKAJIAN
A. DATA-DATA
IDENTIFIKASI
1.
Nama keluarga
2.
Alamat dan nomor telepon
3.
Komposisi keluarga
4.
Tipe bentuk keluarga
5.
Latar belakang kebudayaan
6.
Identifikasi religi
7.
Status kelas keluarga
8.
Aktifitas-aktifitas rekreasi
atau aktifitas waktu luang
B.TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
Tahap
perkembangan keluarga saat ini
Jangkauan
pencapaian tahap perkembangan
Riwayat
keluarga inti
Riwayat
keluarga orang tua
C.
DATA LINGKUNGAN
Karakteristik-karakteristik
rumah
Karakteristik-karakteristik
dari lingkungan sekitar rumah dan komunitas yang lebih besar
Mobilitas
geografi keluarga
Asosiasi-asosiasi
dan transaksi-transaksi keluarga dengan komunitas
Jaringan
dukungan sosial keluarga
D.
STRUKTUR KELUARGA
a.
Pola-pola komunikasi
Jangkauan
komunikasi fungsional dan disfungsional (tipe-tipe pola berulang).
Jangkauan
dari pesan dan bagaimana diungkapkan.
Karekteristik
komunikasi dalam sub sistem-sub sistem keluarga.
Tipe-tipe
proses komunikasi disfungsional yang ditemukan dalam keluarga.
b.
Struktur kekuasaan
Hasil-hasil
dari kekuasaan.
Proses
pengambilan keputusan.
Dasar-dasar
kekuasaan.
Variabel-variabel
yang mempengaruhi kekuasaan.
Seluruh
kekuasaan keluarga.
c.
Struktur peran
Struktur
peran formal.
Struktur
peran informal
Analisis
model-model peran.
Variabel
struktur peran yang mempengaruhi.
d.
Nilai-nilai keluarga
Identifikasi
nilai-nilai penting keluarga dan pentingnya (prioritas) dalam keluarga.
Kongruensi
antara nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai subsistem keluarga juga kelompok
referensi dan atau komunitas yan lebih luas.
Variabel-variabel
yang mempengaruhi nilai-nilai keluarga.Apakah nilai-nilai ini dipegang teguh
oleh keluarga secara sadar maupun secara tidak sadar.
E. FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1.
Fungsi afektif
Ø Kebutuhan-kebutuhan keluarga.
Ø Mutual Nurturance, keakrapan dan identifikasi.
Ø Diagram kedekatan dalam keluarga sangat membantu dalam hal ini.
Ø Perpisahan dan kekerabatan.
2.
Fungsi sosialisasi
Ø Praktik-praktik pengasuhan anak dalam keluarga.
Ø Kemampuan adaptasi praktik-praktik pengasuhan anak untuk bentuk
keluarga dan situasi dari keluarga.Siapa-siapa yang menjadi pelaku sosialisasi
bagi anak-anak? Nilai-nilai anak dalam keluarga. Keyakinan-keyakinan kultur
yang mempengaruhi pola-pola pengasuhan anak.Estimasi tentang apakah keluarga
beresiko. Mengalami masalah-masalah pengasuhan anak dan jika demikian, indikasi
bagi faktor-faktor resiko tinggi. Adekuasi lingkungan rumah akan kebutuhan anak
untuk bermain.
3.
Fungsi perawatan kesehatan
Ø Keyakinan kesehatan, nilai-nilai dan perilaku keluarga.
Ø Definisi sehat-sakit dari keluarga dan tingkat pengetahuan mereka.
Ø Status kesehatan yang
diketahui keluarga dan kerentanan terhadap sakit.
Ø Kebiasaan tidur dan istirahat.
Ø Latihan dan praktik-praktik rekreasi (tidak dimasukkan sebelumnya)
Ø Kebiasaan menggunakan obat-obat keluarga.
Ø Peran keluarga dalam praktik-praktik perawatan diri.
F. COPING KELUARGA
v Stressor-stressor keluarga jangka panjang dan pendek.
v Kemampuan keluarga untk merespon,berdasarkan penilaian obyektif
terhadap situasi-situasi yan menimbulkan stress.
v Penggunaan strategi-strategi koping(sekarang/yang lalu).
v -Perbedaan cara koping keluarga.
v -Strategi-strategi coping internal keluarga.
v -Strategi-strategi coping eksternal keluarga.
v Penggunaan strategi-strategi adaptif disfungsional yang
digunakan(sekarang/yang lalu).
No comments :
Post a Comment