BAB I
KONSEP DASAR TRAUMA DADA
A. Pengertian
Trauma
dada adalah suatu trauma yang terjadi pada dada yang dibagi menjadi dua (2)
yaitu, trauma tumpul dan trauma tusuk yang kebanyakan disebabkan oleh
kecelakaan kendaraan bermotor (80%), terjatuh, pukulan dada dan kecelakaan pada
bidang industri.
B. Faktor Predisposing/ Etiologi
1. Mekanisme kecelakaan
a. Kecelakaan kendaraan bermotor
b. Tertembak pada daerah dada
c. Tertusuk pada daerah dada
2. Penyakit yang mendahului
a. Asma
b. Tuberkulosis
c. Bronkhitis
d. Pneumonia
C. Patofisiologi
Trauma dada (baik tumpul/tusuk) sering terjadi
karena kecelakaan/ penyakit yang sebelumnya ada seperti tertabrak mobil, motor,
terjatuh, tertusuk/ tertembak dapat mengakibatkan salah satu/ lebih mekanisme
patologi berikut ini.
1. Hipoxia akibat gangguan jalan nafas, cedera/
parenkim paru, sangkur iga dan otot pernafasan, kolaps paru serta pneumotorax.
2. Hiporakmia akibat kehilangan cairan masif dari
pembuluh besar, ruptur jantung atau hemotorax.
3. Gagal jantung akibat temponade jantung, kontusio
jantung atau tekanan intratoraks yang meningkat.
Mekanisme di atas seringkali mengakibatkan
kerusakan ventilasi dan perfusi yang mengarah pada gagal nafas akut, syok
hiporalemik dan kematian.
D. Tanda dan Gejala
1. Luka pada dada
2. Sianosis
3. Perdarahan pada dada
4. Sesak nafas
5. Nyeri pada dada
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
·
TTV
·
Thoraks
·
Jalan nafas
·
Warna kulit
untuk tanda syok
b. Palpasi
·
Thoraks:
Palpasi terhadap nyeri tekan, krepitus, dan posisi trakea.
c. Auskultasi
·
Bunyi nafas
·
Bunyi jantung
2. Pemeriksaan Diagnostik
- Rontgen
dada - EKG
- CT Scan - Sanitasi
- HSD - Osmolaritas
- Pemeriksaan
pembekuan - Elektrolisis
- Gas
darah arteri - Urinalisis
F. Penatalaksanaan Medis
1. Cedera kecil
·
Fraktur
sternum hilangkan kontusio
jantung
·
Fraktur
skapula nyeri biasa, pulang ke
rumah
·
Fraktur tusuk
-
Tunggal/ single
aman, pulang ke rumah
-
Banyak/
multiple dikirim ke RS karena
bisa mengganggu jalan nafas.
2. Cidera besar
- Airway jalan nafas - Cairan Intravena
- Brething
pernafasan - Kateter folley
- Circulation
sirkulasi - Monitoring EKG
- Oksigen - Jalur EVD
G. Pathways
Trauma
Dada
Cedera
Kecil Cedera
Besar
Fraktur
Sternal Fraktur Skapala Fraktur Rusuk Pneumotoraks Hematoraks
Nyeri
Pneumonia Pecah Operasi Pecah
bronkus pembuluh
darah
Gangguan
pola Perdarahan
nafas WSD
Penurunan
kesadaran
Imobilisasi nyeri
Cedera
paru/ pembuluh darah paru
BAB II
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Kapan terjadi
Pada trauma dada lamanya saat mendapat trauma
sampai masuk ke pelayanan kesehatan saat penting dalam penanganan juga
penyembuhan.
2. Mekanisme cedera
Dengan
benda tajam atau tumpul.
3. Apakah pasien responsif
4. Perkiraan kehilangan darah
Darah
yang keluar banyak atau sedikit.
5. Penggunaan obat/ alkohol
6. Tindakan pretros petalisasi.
B. Diagnosa Keperawatan Perencanaan
No
|
Diagnosa keperawatan
|
Rencana
|
Paraf
|
|
Tujuan
|
Tindakan
|
|||
1
|
Perubahan rasa nyaman (nyeri)
Bd pasca operasi
ditandai dengan
DS : Klien mengatakan
nyeri
DO: Klien mengerang
kesakitan dan bedrest
|
Setelah dilaksanakan tindakan keperawatan selama
2 x 24 jam diharapkan rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria:
·
Nyeri
berkurang
·
Klien mampu
melaksanakan aktivitas tanpa bantuan.
|
· Observasi keadaan umum klien
· Atur posisi senyaman mungkin.
· Anjurkan teknik relaksasi
· Ciptakan lingkungan yang nyaman.
|
|
2
|
Gangguan pola nafas bd penekanan pada thoraks
ditandai dengan:
|
Setelah dilaksanakan tindakan
|
· Observasi keadaan umum dan TTV klien
|
|
No
|
Diagnosa keperawatan
|
Rencana
|
Paraf
|
|
Tujuan
|
Tindakan
|
|||
|
DS : Klien mengatakan
sesak nafas
DO: RR 32 x/ menit
Dypsnea
|
keperawatan selama 2 x 24 jam dengan kriteria:
·
Klien tidak
sesak nafas
·
TTV normal
|
· Atur posisi semi fowler
· Ajarkanteknik relaksasi
|
|
3
|
Penurunan kesadaran bd
perdarahan yang banyak ditandai dengan:
DS : Klien tidak sadar
DO:
Perdarahan yang terus menerus
Klien tampak pucat
TD < N
|
Setelah dilaksanakan tindakan keperawatan selama
2 x 24 jam diharapkan kesadaran klien membaik dengan kriteria:
·
TD normal
·
Perdarahan
dapat dihentikan
|
· Observasi keadaan umum dan TTV klien
· Lakukan penghentian perdarahan dan pembalutan
|
|
No comments :
Post a Comment